Saturday, February 11, 2012

Life is ...Just Read



What will Happen If All the World's Cats Dead?

Maybe you're not a cat lover. Maybe you do not like that lazy animals. When you see a cat lounging on a chair, sleeping all day and only occasionally glanced at the window, or stretched, you immediately think they are useless animals.

But actually, they just act casual - as usual. Experts say, if all the cats in the world would suddenly die there will be a disaster.

Cats, both wild and pet, seemed only to live depends on our food. But according to Alan Beck, professor of veterinary medicine at Purdue University, cats are predators hunting experts with expertise and rapid adaptation.

"They are good prey on smaller animals, and can survive even if their prey is low," said Alan told Life's Little Mysteries, a derivative from the LiveScience website, as published on Yahoo! News.

And that is why we would feel lost if they all suddenly died. Cats play an important role in eradicating pests and rodents cecurut in fields and barns. In India, says Alan, a cat holding an important factor in the success of the harvest.

In short, humans may be right to feed the cat. But no cats, food for humans will also be less.

They are suddenly no more cats who inhabit this world, the rodent population will clearly increase. How drastic? Here is the brief description:

1997 study in England revealed an average domestic cats brought home 11 dead animals - mice, birds, frogs, etc. - within six months. That means 9 million cats kill nearly 200 million wild animals per year.

While in New Zealand, a study in 1979 found that while there is almost extinct cat, rat population increased by four times faster.

There are other side effects. In New Zealand, if the rat population is increasing (because there is no cat), the populations of sea birds come down drastically. Why, mice prefer to prey on seabird eggs. Rat predator populations (outside cat) will also increase.

"All species have a mutual influence," says Alan. And do not forget the emotional side that will be encountered by humans when all the cats died: "In this country, many people love cats. It's a lot more dogs, but cats are preferred for caressing. They are easily treated and his face 'pedomorphic' [ resemble the children]. "

While more homes are getting a dog (38 percent) than cats (34 percent), but the number of pet cats than dogs because more cat owners keep more than one cat. Cats as pets is preferred to be stroked, easy to maintain, and face more pedomorphic (more like children). "

Apa yang akan Terjadi Jika Seluruh Kucing di Dunia Mati?

Mungkin Anda bukan seorang pecinta kucing. Mungkin Anda tidak suka dengan hewan malas tersebut. Ketika Anda melihat seekor kucing bermalas-malasan di kursi, tidur sepanjang hari dan hanya sesekali menggeliat atau melirik ke jendela, Anda langsung berpikir mereka adalah hewan tidak berguna.

Tetapi sebenarnya, mereka hanya berlagak santai — seperti biasa. Para ahli mengatakan, jika seluruh kucing di dunia tiba-tiba mati justru akan timbul bencana.

Kucing, baik yang dipelihara maupun liar, terkesan hanya hidup bergantung pada makanan kita. Tetapi menurut Alan Beck, profesor kedokteran hewan di Universitas Purdue, kucing adalah predator ahli dengan keahlian berburu dan daya adaptasi yang cepat.

"Mereka jago memangsa binatang yang lebih kecil, dan dapat bertahan hidup walau mangsa mereka sudah menipis," kata Alan kepada Life's Little Mysteries, sebuah website turunan dari LiveScience, seperti yang dimuat di Yahoo! News.

Dan itulah sebabnya kita akan merasa kehilangan bila mereka semua tiba-tiba mati. Kucing berperan penting dalam membasmi hama tikus dan cecurut di ladang dan lumbung padi. Di India, kata Alan, kucing memegang faktor penting dalam keberhasilan panen.

Singkatnya, mungkin benar manusia memberi makan kucing. Tapi tanpa kucing, makanan buat manusia juga akan lebih sedikit.

Bila tiba-tiba tidak ada lagi kucing yang menghuni dunia ini, populasi hewan pengerat jelas akan meningkat. Seberapa drastis? Ini gambarannya:

Penelitian tahun 1997 di Inggris mengungkapkan, seekor kucing rumahan rata-rata membawa pulang 11 ekor hewan mati — tikus, burung, katak, dsb — dalam waktu enam bulan. Itu berarti 9 juta kucing membunuh hampir 200 juta binatang liar per tahun.

Sedangkan di Selandia Baru, sebuah penelitian tahun 1979 menemukan fakta bahwa ketika kucing di sana hampir punah, populasi tikus meningkat cepat sebesar empat kali lipat.

Ada efek samping lain. Di Selandia Baru, jika populasi tikus meningkat (karena tak ada kucing) maka populasi burung laut ikut menurun drastis. Sebabnya, tikus suka memangsa telur burung laut. Populasi pemangsa tikus (di luar kucing) juga akan meningkat.

"Semua spesies saling punya pengaruh," kata Alan.

Dan jangan lupakan sisi emosional yang akan dihadapi oleh manusia ketika seluruh kucing mati: "Di negara ini, banyak orang mencintai kucing. Memang yang memelihara anjing lebih banyak, tapi kucing lebih disukai buat dibelai-belai. Mereka mudah dirawat dan wajahnya ‘pedomorphic’ [menyerupai anak-anak].”

Sementara lebih banyak rumah yang memelihara anjing (38 persen) daripada yang memelihara kucing (34 persen), tetapi jumlah kucing peliharaan lebih banyak daripada anjing karena pemilik kucing memelihara lebih dari satu kucing. Kucing sebagai hewan peliharaan lebih disukai untuk dibelai, mudah perawatannya, dan wajahnya lebih pedomorphic (lebih seperti anak-anak)."

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/jika-seluruh-kucing-di-dunia-tiba-tiba-mati.html Oleh Natalie Wolchover